GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.
Kemampuan GPS
Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
Produk yang diberikan GPS
Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu. Selain itu ada beberapa produk lainnya seperti percepatan, azimuth, parameter attitude, TEC (Total Electron Content), WVC (Water Vapour Content), Polar motion parameters, serta beberapa produk yang perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lain, produknya antara lain tinggi ortometrik, undulasi geoid, dan defleksi vertikal.
Segmen Penyusun Sistem GPS
Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna.
Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional.
Secara umum segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi sebagaimana mestinya
Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS ( GPS receiver ) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.
Prinsip penentuan posisi dengan GPS
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.
Tipe alat (Receiver ) GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
Sinyal dan Bias pada GPS
GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.
Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer. Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde meter.
Error Source pada GPS
Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh. Kesalahan-kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.
Metoda penentuan posisi dengan GPS
Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial. Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut Statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik. Selanjutnya lebih detail lagi kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode lainnya.
Ketelitian Posisi yang diperoleh dari Sistem GPS
Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan nilai ketelitian posisi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai dengan milimeter. Sebelum mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode absolut dengan data psedorange mencapai 30 – 100 meter. Kemudian setelah SA off ketelitian membaik menjadi 3 – 6 meter. Sementara itu Teknik DGPS memberikan ketelitian 1-2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1-5 sentimeter. Untuk posisi dengan ketelitian milimeter diberikan oleh teknik survai GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan strategi pengolahan data tertentu.
Aplikasi-aplikasi Teknologi GPS
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya
Sumber : http://gaulwahyu.wordpress.com
http://id.wikipedia.org
Hanya sekedar berbagi informasi
Sabtu, 23 April 2011
Jumat, 22 April 2011
Teknik Pemoultingan Kepiting Cangkang Lunak
Pemilihan Lokasi
Penentuan lokasi Budidaya yang baik sangat membantu dalam keberhasilan budidaya, Tambak Mandiri Jaya memiliki tekstur tanah liat berpasir, sumber air tambak dari laut lepas yang terlebih dahulu ditampung ditambak penampungan, jarak sumber air dengan tambak pemeliharaan 350 meter dari bibir pantai,untuk pH tanah yang terdapat di tambak Mandiri Jaya 4-5, dari hasil pengamatan kualitas air suhu air 28-32 0C, salinitas 24-30 ppt, pH 4-5 hal ini sangat cocok dengan pendapat Afrianto dan Liviawaty (1992), tambak yang dialih fungsikan dari budidaya udang ke budidaya kepiting lunak tersebut memiliki daya dukung lahan yang sangat sesuai untuk kepiting lunak
Setiap lahan tambak pemeliharaan terdapat 40 sampai dengan 50 keranjang kurungan yang dibuat dari bambu yang di beri sekat sebanyak 140 sekat sehingga kepiting tidak keluar dari wadah.
Desain Tambak
Bentuk tambak untuk budidaya kepiting bakau yang ada di Cv.Mandiri Jaya persegi panjang dengan ukuran 60 x 60 m dengan luas 4000 m2 jumlah tambak yang digunakan empat petakan tambak dimana setiap tambak ditempatkan 40-50 keranjang pemeliharaan kepiting lunak dimana tiap sekat mempunyai ukuran 15 x15 cm konstruksi pematang terbuat dari tanah. Tambak yang digunakan pada pemeliharaan kepiting bakau sebanyak empat petak yaitu pada tambak yang sudah dialih fungsikan ke budidaya kepiting, di tengah areal tambak dibuat saluran pembuangan yang terbuat dari cicin sumur untuk mempermudah disaat pengeringan lahan
Persiapan lahan
Pengeringan
Pengeringan dasar tambak bertujuan mempercepat proses oksidasi gas – gas beracun dalam tanah, memberantas hewan – hewan liar, proses pengeringan ditambak mandiri jaya dilakukan selama 1 minggu pengeringan dilakukan pada waktu air laut surut sampai pada titik terendah dibawah dasar pintu dan saluran pembuangan air. Ciri – ciri dasar tambak yang sudah kering ditandai oleh tekstur tanah yang tampak retak-retak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kanna (2002) yang menyatakan bahwa pengeringan tanah dasar tambak sebaiknya dilakukan sampai tanah retak-retak dengan tujuan untuk membunuh mikro organisme patogen yang berkembang di tambak.
Pengapuran
Pengapuran mengunakan Kapur CaCo3 atau kapur Pertanian, Pegapuran sangat berpengaruh terhadap nilai pH tanah dasar tambak. Pengapuran yang dilakukan dilokasi praktek ini bertujuan untuk menaikan pH tanah dan memberantas organisme pengganggu yang dapat merugikan kepiting yang di budidayakan. Pengapuran dengan menaburkan kapur dipermukaan plataran tambak secara merata dan dibiakan selama 2 – 4 hari. Dosis kapur yang digunakan sebanyak 50 kg dengan luas tambak 4000 m2.
Pemasukan Air
Pengisian air yang dilakukan pada pada saat air pasang, dengan cara menbuka pintu pemasukan, kemudian air dimasukan kedalam petak tambak setinggi 1.5 m dengan kadar salinitas 24 ‰ yang mana pada kondisi perairan ini sangat baik untuk kepiting. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kanna (2002) Yang menyatakan Pengisian air sebaiknya dilakukan pada saat da pagi atau sore/malam hari sehingga saat ditebar kepiting tidak mengalami stress.
Persiapan Keranjang Pemeliharaan
Wadah yang digunakan dalam pemoultingan kepiting cangkang lunak yaitu berupa keranjang/sangkak yang dibuat dari bambu yang dibelah kecil-kecil yang diikat dengan tali PE dan diberi sekat 140 sekat dengan ukuran tiap sekat 15 x 15 cm dan kemudian diberi pelampung dari sterofoam. Pada gambar 4 dapat dilihat keranjang yang digunakan sebanyak 600 keranjang. tujuan dari pemberian sekat agar kepiting tidak keluar dan saling menyerang/ kanibal.
Teknik Produksi Kepiting cangkang Lunak
Bibit
Dalam pemeliharaan kepiting lunak kondisi dan kualitas bibit sangat menentukan dalam keberhasilan budaidaya,Kepiting di tambak Mandiri Jaya berasal dari Panton Labu Nanggroe Aceh Darussalam, menurut hasil data yang diperoleh dari lapangan bahwa kepiting dari aceh sangat cocok untuk dilakukan pemoultingan dan kualitas kepiting nya sangat bagus. dari pengamatan yang didapatkan dari lapangan bahwa kepiting didapatkan dari alam dijual ke pengumpul untuk dikirim ke medan harga kepiting keras Rp. 29.000-, sampai Rp. 32.000,- per/kg.
Pengangkutan bibit dari Aceh mengunakan transportasi darat dengan jarak tempuh dari Aceh-Medan 4-5 jam yang mana kepiting dimasukan kedalam keranjang bambu
Metode Pengangkutan dan Penanganan Pengangkutan
Metode Pengangkutan kepiting mengunakan sistem kering yang mana kepiting dimasukan dalam keranjang yang terbuat dari bambu, selama dalam pengangkutan kepiting terlebih dahulu disiram dengan air supaya kepiting dapat bertahan lama dalam pengangkutan penyiraman dilakukan sebanyak 4 kali hal ini supaya kepiting tidak mengalami kematian.
Seleksi
Untuk mencegah tingkat kematian dalam pemeliharaan maka terlebih dahulu dilakukan seleksi kepiting, kepiting yang sudah tua atau sudah pernah bertelur tidak baik untuk dipemoultingkan, ukuran kepiting yang dipeliharan berukuran cangkang 10-15 cm, dengan berat 60-150 gram, ukuran tersebut sangat baik dan sangat cepat dalam proses moulting, kondisi organ tubuh lengkap tidak ada yang cacat dan terluka dari hasil pengamatan kepiting yang mengalami cacat dan luka tidak bisa moulting dan mengalami kematian dalam 1-4 hari pemeliharaan.dari hasil pengamatan dan data dari lapangan bahwa penilai jenis kepiting ada jenis, jantan,betina, dan kepiting banci yang sangat baik untuk diperlihara. untuk Bentuk kelamin juga harus diperhatikan, kepiting yang bentuk kelamin bulat,berwarna coklat tua tidak bisa mengalami moulting. hal tersebut sesuai dengan pendapat Kanna (2002).
Ciri-ciri Kepiting Bakau (Scylla seratta) yang baik
Jantan Betina
Berukuran cangkang 10-15 cm
Berat 60-150 gram
Berat 70-150 gram
Ukuran cangkang 10-15 cm
Organ tubuh lengkap
Alat kelamin lonjong
Cangkang berwarna keceklotan dan hijau
Organ tubuh lengkap
Bentuk kelamin Memanjang
Aktif bergerak
Aktif bergerak Berwarna kecoklatan dan hijau
Pematahan Capit dan kaki Kepiting bakau (Scyalla seratta)
pematahan/pemotongan kaki jalan dan capit kepiting, yang mana kaki jalan dan capit di patahkan bertujuan untuk menghindari kepiting keluar dari keranjang, saling memangsa dan merangsang pertumbuhan organ yang baru. Kondisi ini sesuai pendapat Syarifuddin dkk.,(2004) dalam husni (2006) yang menyatakan bahwa teknik pemeliharaan kepiting bakau dengan cara pematahan capit dan kaki jalan kecuali kaki renang bertujuan untuk menghindari kepiting saling memangsa dan keluar dari keranjang dan secara biologis dengan pematahan capit dan kaki jalan tersebut dapat merangsang kepiting lebih cepat untuk proses pertumbuhan atau ganti kulit.
Sebelum dilakukan pemotongan kaki terlebih dahulu kepiting disiram dngan air asin untuk mempermudah pelepasan pangkal capit dan pangkal kaki secara utuh dan sempurna tanpa merusak morfologi tubuh kepiting. Proses pematahan dilakukan secara manual menggunakan jarum dan gunting, pemotongan kaki dilakakukan pada ujung kaki jalan yang mana secara otomatis pangkal kaki jalan patah sendiri.
Di CV Mandiri Jaya ada dua teknik pemoultingan kepiting lunak yang mana kepiting hanya dipotong kaki jalan untuk capit dibiarkan hanya ujung capit yang dipotong supaya kepiting tidak bisa mengigit dan keluar dari kurungan metode ini di namakan metode Popey dikarenakan disaat moulting capit keliatan besar untuk harga kepiting ini lebih mahal dengan metode biasa dikarenakan setelah moulting kepiting ini mempunyai capit yang besar dan menarik sehingga lebih mahal dari teknik yang biasa.
Lama masa pemeliharaan kepiting cangkang lunak dengan metode pematahan capit 15-20 hari pada hari ke 6 kaki kepiting terbentuk terus tumbuh mengikuti perkembangan tubuhnya sehingga pada hari ke 15-25 sudah keluar individu baru yang berukuran besar tetapi kulitnya masih dalam keadaan lunak. Kepiting yang berukuran kecil dengan berat 70-80 gram sangat cepat mengalami moulting masa ganti kulit 15 hari. Untuk ukuran 80-50 masa pemeliharaan 20-30 hari Hal ini sesuai dengan pendapat Syaripuddin., dkk (2004) dalam Husni (2006) yang menyatakan bahwa secara biologis pematahan capit dan kaki jalan dapat merangsang organ tubuh kepiting untuk tumbuh kembali. Hal ini disebabkan setelah capit dan kaki jalan kepiting lepas, kepiting akan terangsang untuk memperbaiki fungsi morfologi tubuhnya dengan cara melakukan pergantian kulit sehingga akan menjadi kepiting cangkang lunak.
Penebaran
Setelah dilakukan pemotongan kaki dan capit kepiting disiram kembali dengan air asin untuk mencegah stress penebaran dilakukan pada pagi hari, setiap sekat dimasukan satu kepiting dengan jumlah sekat yang ada dikeranjang 140 sekat.
Pemberian pakan dan Jenis pakan
Jadwal Pemberian pakan kepiting dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul 15.00- 16.00 WIB pakan yang diberikan yaitu beliung sejenis siput air payau, sebelum diberikan pakan tersebut di cincang kecil-kecil lalu baru diberikan kekepiting satu persatu untuk satu bagian.
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dosis pemberian pakan Kepiting cangkang lunak berkisar 4 – 6 % dari biomasa dengan frekuensi pemberian satu kali dalam sehari. Hal ini sesuai dengan pendapat Cholik dkk. (2005) yang menyatakan bahwa sebaiknya pemberian pakan kepiting dilakukan pada sore hari atau menjelang malam karena kepiting bakau aktif mencari makan pada saat matahari terbenam. Cara pemberian pakan dapat di lihat pada Gambar 17.
Di tambak Mandiri jaya pemberian pakan tidak teratur pemberian pakan di dilakukan 1 kali sehari, hal ini berbeda yang dikemukan oleh ada yang di ambil dari study literatur bahwa Pemberian pakan yang teratur sangat disukai oleh kepiting,Hal tersebut sesuai dengan pendapat Departemen Kelautan dan Perikanan (2003) yang menyatakan bahwa pemberian pakan harus lebih diperhatikan dengan dosis antara 5 -15% dari berat kepiting yang dipelihara dan pakan yang disukai oleh kepiting yaitu ikan dan jenis siput atau dikenal dilapangan beliung.
Pengkontrolan kualitas air
Dalam pemeriharan kepiting bakau pengantian air sangat diperlukan ini memegang penting dalam keberhasilan budidaya kepiting. Pengelolaan kualitas air sehingga tetap terjaga dan stabil selama masa pemeliharaan dilakukan pergantian air sebanyak 50- 70 % pengantian air di Cv Mandiri Jaya pada saat terjadi pasang surut dan kondisi air yang tidak bagus lagi hal ini ditandai dengan keruhnya dan terjadi banyak mati.
Selama melaksakan praktek pergantian air dilakukan secara bertahap pada pagi dan sore hari ini dikarenakan proses pergantian air harus menunggu air laut pasang. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari sebanyak dua kali pada pagi dan pada sore hari. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, pH dan salinitas.
Dari hasil data yang didapatkan pada kualitas air di mandiri jaya terjadi perbedaan kisaran parameter kualitas air antara pagi dan sore hari kisaran salinitas optimal air tambak adalah 24 – 30 ppt pada sore hari 25 – 32 ppt dan pH air tambak berkisar antara 4 – 6 sedangkan suhu mencapai 28 – 32 oC dari data primer yang diperoleh bahwa yang sangat berpegaruh adalah pH dan salinitas bila terjadi pH rendah maka proses moulting akan lama hal ini di tandai oleh dinginnya air dan maka langkah yang diambil dilapangan dilakukan pemupukan dengan kapur dolomite.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kasry (1996) yang menyatakan bahwa kualitas air dan keberadaan ikan atau hewan liar didalam tambak adalah merupakan faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan setiap usaha budidaya ditambak.
Pertumbuhan Dengan Metode Pematahan Capit
Dari hasil pengamatan bahwa kepiting yang berukuran keci berat antara 70-80 gram sangat cepat melakukan pengantian kulit, Selama masa pemeliharaan berlangsung dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling berat, panjang karapas, lebar karapas pada awal tebar dan pada akhir pemeliharaan.hasil uji coba dilapangan untuk pengamatan satu keranjang hasil sampel 9 kg dengan jumlah 140 ekor, bahwa pertumbuhan masing-masing kepiting meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Syaripuddin dkk., (2004) dalam husni (2006) yang mengatakan bahwa pertambahan berat yang dicapai setelah moulting 20-25% dari berat awal dengan berat rata-rata awal penebaran berkisar 80-100 g/ekor dalam masa pemeliharaan 15-20 hari.dapat dilihat pada gambar 18,19,20,21,22,23,24,25
dibawah ini.
Pada tahap awal pemeliharan yang mana kepiting terlebih dahulu diseleksi berat, dan ukuran karapas,untuk ukuran berat 70-80 sangat baik untuk dimoultingkan dikarenankan kepiting ini sangat cepat mengalami ganti kulit (moulting) dan harga dipasaran sangat mahal karena ukuran yang sedang dan menarik, masa pemeliharan untuk kepiting ini antara 15-25 hari pemeliharaan yang mana ditandai munculnya organ baru tiap hari organ tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga perlu pergontrolan setiap hari untuk mencegah mengeras kembali yang sudah ganti kulit,setelah pemeliharaan 15-25 hari kepiting dilakukan pemanenan secara bertahap dan penanganan pertama dilakukan perendaman dengan air tawar untuk mencegah mengerasnya kembali baru kemudian kepiting dimasukan kedalam mesin pendingin agar kepiting dapat dipertahankan kesegarannya untuk dipasarkan dalam kondisi beku dan basah/lunak.
Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan pada kondisi cuaca hujan pada kondisi ini kualitas khususnya pH, salinitas, suhu menurun jadi perlu dilakukan pengapuran, pengapuran mengunakan kapur pertanian atau kaput Dholomit,
Fungsi untuk pengapuran untuk menaikan pH tanah asam sampai dengan pH yang dikehendaki ialah dengan pengolahan dan pengeringan tanah yang baik disertai dengan pengapuran secara merata. Hal ini diperkuat oleh Haliman dan Adijaya (2003) yang menyatakan bahwa jenis-jenis kapur yang digunakan untuk tambak pemeliharaan yaitu kapur pertanian (CaCO3), Kapur mati (Ca(OH)2 ), dan Dolomit (CaMg(CO)3) yang berfungsi meningkatkan kapasitas penyangga dan air dan menaikan pH tanah, pengapuran dilakukan dengan cara ditebarkan yang mana kapur dicapur dengan air supanya tidak dihepas oleh angin.
Hama dan Penyakit
Selama melaksanakan praktek hama dan penyakit yang menyerang kepiting lunak adalah burung dan penyakit putih, dari data yang diperoleh bahwa penyakit ini disebabkan oleh buruknya kualitas air di tambak untuk pencegahan dilakukan pengantian air, serangan penyakit ini ditandai berwarna putih didalam carapas kepiting serangan penyakit ini dapat menyebabkan kematian hasil data yang diperoleh bawah tingkat kematian yang disebakan penyakit ini sampai 50 %, penyakit ini bisa menular pada kepiting yang lain.dapat dilihat pada gambar 26 dan 27 dibawah ini:
Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan secara bertahap pada umur pemeliharaan kepiting sudah mencapai 15 – 20 hari kepiting sudah mengalami moulting satu persatu .untuk kepiting dengan metoda pematahan capit dan kaki jalan sangat cepat dalam proses pemoultingan. Pemanenan dilakukan setelah kepiting ganti kulit (moulting) proses pemanenan diawali dengan pengukuran berat akhir dan pengukuran lebar dan panjang karapas setelah kepiting ganti kulit harus segera diambil dan direndam air tawar selama 25 menit hal ini dilakukan untuk menghindari kepiting akan keras kembali dan setelah itu kepiting harus segera di bekukan atau dibungkus kedalam plastik pembungkus untuk dipasarkan.
Teknik Pemanenan dilakukan dengan cara selektif dimana kepiting yang telah melepaskan kulit harus segera diambil dan dimasukkan kedalam ember yang telah diisi air. Waktu pengontrolan pada saat panen dilakukan setiap pukul 06.00 – 11.00,– 16.00, 22.00 WIB. Kepiting akan segera ganti kulit apabila suhu, salinitas berubah dari tinggi kerendah atau sebaliknya dan juga dipengaruhi oleh faktor makanan yang mencukupi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Iriani (1989) dalam Mardjono dkk (1992) yang menyatakan bahwa pada saat kepiting melakukan pergantian kulit (moulting) dipengaruhi oleh faktor luar yaitu suhu, salinitas dan makanan. Selain itu faktor dalam juga ikut mempengaruhi pergantian kulit pada kepiting. Penen Pada saat proses Ganti kulit (moulting) kepiting tidak boleh dipegang atau diangkat dulu karena pada saat itu kepiting membutuhkan tenaga dan gerakan yang cukup kuat sehingga kondisi kepiting masih dalam keadaan lemah. pengontrolan harus segera ditingkatkan karena kepiting yang telah melepaskan cangkangnya harus segera diangkat karena apabila terlambat mengangkatnya dalam waktu diatas 4-6 jam maka kepiting tersebut akan keras atau utuh kembali dan apabila itu terjadi maka kepiting akan dengan mudah keluar dari sekat karena organ morfologinya sudah utuh atau normal kembali. Setelah dilakukan pemanenan kepiting disimpan didalam kotak yang dibuat dari kayu supanya kepiting dapat bertahan dalam 1-2 hari.
Hal tersebut sesuai dengan Pendapat Departemen Kelautan dan Perikanan (2003) Molting atau ganti kulit sebagaimana hewan jenis crustacea, maka kepiting juga mempunyai sifat seperti crustacea yang lain, yaitu molting atau ganti kulit. Setiap terjadi ganti kulit, kepiting akan mengalami pertumbuhan besar beratnya. Selama proses ganti kulit, kepiting memerlukan energi dan gerakan yang cukup kuat, maka bagi kepiting dewasa yang mengalami pergantian kulit perlu tempat untuk proses yang sesuai dan terhindar daru ganguan.
Penanganan pasca panen
Setelah dilakukan pemanenan maka kepiting dimasukan kedalam air tawar selama 25-30 menit supaya kepiting tidak kembali mengeras setelah dilakukan perendaman maka kepiting dimasukan kedalam kotak yang terbuat dari kayu supaya kepiting dapat bertahan lama 1-2 hari lalu baru dilakukan pembungkusan dan di dinginkan untuk kepiting yang permintaan pasar lunak basah, untuk yang permintaan pasar yang beku maka kepiting dibekukan selama 1-2 hari baru dilakukan pengepakn didalam sterofoam yang kemudian dipasar kan dimedan dan luar negeri.
Selain dilakukan pemoultingan di tambak mandiri jaya melakukan pengambilan dan pemamfaatan kaki jalan kepiting, untuk capit di ambil isi daging yang didalamnya sebelum dikeluarkan isi capit terlebih dahulu dilakukan perebusan sampai capit berwarna merah sehingga mudah mengeluarkan isi dalamya, harga jual untuk capit yang sudah diambil isi capitnya dipasarkan Rp.40.000- Rp.45.000, untuk capit yang belum dikeluarkan isi capit dijual dengan harga Rp.13.000, dan untuk kaki jalan yang sudah diambil kaki jalanya dipasarkan Rp.20.000-Rp 25.000 untuk kaki jalan yang masih utuh dijual Rp 1.500.
Pemasaran
Untuk pemasaran kepiting cangkang lunak ini sangat luas pemasaran didalam negeri saja belum dapat dipenuhi pemasaran dalam negeri kepitng ini dipasarkan diwilayah Medan, Jakarta, Surabaya dan Bandung harga untuk pemasaran dalam negeri Rp. 60.000, sampai dengan Rp 65.000-,untuk permintaan luar negeri kepiting sebelumnya ditampung dipabrik (coll storage) di Kawasan Industri Medan (KIM) setelah memenuhi syarat ekspor baru dikirim dalam kontainer permintaan pasar luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia Harga nya pun lebih tinggi dibanding kepiting biasa karena dari komoditas ini adalah seluruh organ tubuhnya lunak sehingga dapat dimakan secara keseluruhan tanpa harus susah payah memisahkan antara daging dan cangkangnya.
Analisa Finansial
Analisa finansial yang dihitung pada produksi kepiting bakau cangkang lunak ini adalah sebagi berikut:
a. Perkiraan-perkiraan perhitungan
dua bulan produksi kepiting lunak terdiri dari 2 siklus. Pendapatan yang diperoleh dari hasil panen kepiting lunak dengan metoda pematahan capit, kaki jalan dan pemamfaatan kaki jalan dan capit kepiting secara keseluruhan jumlah kepiting lunak 69.000 ekor dengan SR 80 %. jumlah per kg kepiting pada saat panen adalah 11 ekor. Harga jual kepiting lunak Rp. 65.000/kg, harga capit Rp.45.000/kg dan isi kaki jalan Rp.13.000/kg. Dalam 1000 kg kepiting utuh terdapat 200 kg capit (20 %), 100 kg (10%) kaki jalan dan 700 kg (70%) kepiting tanpa kaki.
Dengan rumus:
Berat akhir = populasi akhir x per/kg
Harga jual lunak = 5.018.2 x 70% x Rp.65.000 = Rp.228.328.100
Harga jual capit = 5.018.2 x 20% x Rp.45.000 = Rp.45.163.800
Harga kaki jalan = 5.018.2 x 10% x Rp.13.000 =Rp. 6.523.660
Pendapatan persiklus =harga jual + harga capit+isi kaki jalan
Rp.228.328.100 + Rp. 45.163.800 + Rp. 6.523.600 = Rp 280.015.560 siklus
Rp. 280.015.560 x 10 /tahun = Rp. 2.800.155.600,-
b. Biaya Investasi
Biaya untuk membuat yang diperlukan untuk mendirikan satu unit usaha pembesaran kepiting lunak di Tambak Mandiri jaya sebesar Rp. 14.570.000 dengan nilai penyusutan Rp. 3.504.714-. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran .
c. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh tingkat operasi pada waktu tertentu. Biaya tetap per tahun untuk usaha ini adalah sebesar Rp 9.804.714,-. Untuk lebih jelasnya mengenai rincian biaya tetap dapat dilihat pada Lampiran .
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi tergantung dari jumlah produk yang di hasilkan. Total biaya variabel per tahunnya sebesar Rp 1.451.200.000-. Untuk lebih jelas mengenai rincian biaya variabel yang dibutuhkan untuk usaha ini dapat dilihat pada Lampiran .
5.9.1 Analisa Laba/Rugi
Analisa laba/rugi usaha pembesaran kepiting cangkang lunak ini diperoleh dari pengurangan jumlah pendapatan dengan total biaya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
Laba/rugi = Pendapatan/tahun – Total Biaya
= Rp. 2.800.155.600, – Rp. 1.626.034.000
= Rp.1.174.121.600
Dari perhitungan laba rugi diperoleh keuntungan per tahunnya sebesar Rp.1.174.121.600, jadi untuk persiklus pemeliharaan Rp.117.412.160
5.9.2 Analisa Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Dalam mengananalisa B/C Ratio suatu usaha maka perlu diketahui biaya tetap, biaya operasional dan investasi. Analisa ini diambil untuk mengetahui perbandingan hasil total penjualan yang diperoleh terhadap jumlah biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan menguntungkan jika Benefit Cost Ratio > 1. Maka berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
B/C Ratio =
B/C Ratio = = 1,72 > 1 (layak)`
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai B/C Ratio pada produksi kepiting cangkang lunak tersebut menguntungkan atau layak dengan besar nilai B/C Ratio yang diperoleh yaitu 1,72 artinya bahwa dari setiap Rp. 1,- biaya produksi yang dikeluarkan akan diperoleh hasil Rp. 0,32,- Menurut Umar (2003) untuk B/C Ratio > 1 usulan proyek dapat diterima, B/C Ratio 1. Karena biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan kepiting cangkang lunak lebih kecil dibandingkan dengan hasil penjualan larva.
5.9.3 Analisa Break Even Point (BEP)
Perhitungan Break Even Point sangat penting karena keunggulannya yaitu dapat memperkirakan penjualan atau kapasitas. Untuk menghitung BEP kita harus mengetahui biaya variabel per unit. Harga perunit – biaya variabel perunit
BEP (unit) =
=
= 107.774 kg.
BEP (Rp) =
=
= Rp. 9.804.714
Dengan BEP yang didapat per unit artnya pada tingkat penjualan kepiting cangkang lunak sebanyak 107.774 kg atau tingkat pendapatan BEP sebesar Rp. 9.804.714 usaha pembesaran kepiting cangkang lunak tidak akan memperoleh keuntungan maupun kerugian atau mencapai titik impas.
5.9.3 Analisa Payback Period
Analisa Payback Periode adalah suatu periode yang menunjukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam usaha tersebut dapat kembali. semakin pendek waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi maka rencana investasi semakin menguntungkan atau semakin kecil waktu periode pengembalian maka usaha tersebut semakin baik. Berdasarkan penghitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Keuntungan : Rp. .1.174.121.600.-
Depresiasi : Rp. . 3.504.714.-
Rp. 1.177.626.314
PP =
PP = 0,12 Tahun
Payback Period yang didapat adalah 0,12 tahun, artinya modal yang dikeluarkan untuk usaha pembesaran kepiting cangkang lunak ini dapat kembali dalam jangka waktu 0,12 tahun atau bulan 24 hari. Cepatnya jangka waktu pengembalian investasi ini dikarenakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk investasi tidak telalu tinggi.
sumber : http://thunnus918.wordpress.com
Penentuan lokasi Budidaya yang baik sangat membantu dalam keberhasilan budidaya, Tambak Mandiri Jaya memiliki tekstur tanah liat berpasir, sumber air tambak dari laut lepas yang terlebih dahulu ditampung ditambak penampungan, jarak sumber air dengan tambak pemeliharaan 350 meter dari bibir pantai,untuk pH tanah yang terdapat di tambak Mandiri Jaya 4-5, dari hasil pengamatan kualitas air suhu air 28-32 0C, salinitas 24-30 ppt, pH 4-5 hal ini sangat cocok dengan pendapat Afrianto dan Liviawaty (1992), tambak yang dialih fungsikan dari budidaya udang ke budidaya kepiting lunak tersebut memiliki daya dukung lahan yang sangat sesuai untuk kepiting lunak
Setiap lahan tambak pemeliharaan terdapat 40 sampai dengan 50 keranjang kurungan yang dibuat dari bambu yang di beri sekat sebanyak 140 sekat sehingga kepiting tidak keluar dari wadah.
Desain Tambak
Bentuk tambak untuk budidaya kepiting bakau yang ada di Cv.Mandiri Jaya persegi panjang dengan ukuran 60 x 60 m dengan luas 4000 m2 jumlah tambak yang digunakan empat petakan tambak dimana setiap tambak ditempatkan 40-50 keranjang pemeliharaan kepiting lunak dimana tiap sekat mempunyai ukuran 15 x15 cm konstruksi pematang terbuat dari tanah. Tambak yang digunakan pada pemeliharaan kepiting bakau sebanyak empat petak yaitu pada tambak yang sudah dialih fungsikan ke budidaya kepiting, di tengah areal tambak dibuat saluran pembuangan yang terbuat dari cicin sumur untuk mempermudah disaat pengeringan lahan
Persiapan lahan
Pengeringan
Pengeringan dasar tambak bertujuan mempercepat proses oksidasi gas – gas beracun dalam tanah, memberantas hewan – hewan liar, proses pengeringan ditambak mandiri jaya dilakukan selama 1 minggu pengeringan dilakukan pada waktu air laut surut sampai pada titik terendah dibawah dasar pintu dan saluran pembuangan air. Ciri – ciri dasar tambak yang sudah kering ditandai oleh tekstur tanah yang tampak retak-retak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kanna (2002) yang menyatakan bahwa pengeringan tanah dasar tambak sebaiknya dilakukan sampai tanah retak-retak dengan tujuan untuk membunuh mikro organisme patogen yang berkembang di tambak.
Pengapuran
Pengapuran mengunakan Kapur CaCo3 atau kapur Pertanian, Pegapuran sangat berpengaruh terhadap nilai pH tanah dasar tambak. Pengapuran yang dilakukan dilokasi praktek ini bertujuan untuk menaikan pH tanah dan memberantas organisme pengganggu yang dapat merugikan kepiting yang di budidayakan. Pengapuran dengan menaburkan kapur dipermukaan plataran tambak secara merata dan dibiakan selama 2 – 4 hari. Dosis kapur yang digunakan sebanyak 50 kg dengan luas tambak 4000 m2.
Pemasukan Air
Pengisian air yang dilakukan pada pada saat air pasang, dengan cara menbuka pintu pemasukan, kemudian air dimasukan kedalam petak tambak setinggi 1.5 m dengan kadar salinitas 24 ‰ yang mana pada kondisi perairan ini sangat baik untuk kepiting. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kanna (2002) Yang menyatakan Pengisian air sebaiknya dilakukan pada saat da pagi atau sore/malam hari sehingga saat ditebar kepiting tidak mengalami stress.
Persiapan Keranjang Pemeliharaan
Wadah yang digunakan dalam pemoultingan kepiting cangkang lunak yaitu berupa keranjang/sangkak yang dibuat dari bambu yang dibelah kecil-kecil yang diikat dengan tali PE dan diberi sekat 140 sekat dengan ukuran tiap sekat 15 x 15 cm dan kemudian diberi pelampung dari sterofoam. Pada gambar 4 dapat dilihat keranjang yang digunakan sebanyak 600 keranjang. tujuan dari pemberian sekat agar kepiting tidak keluar dan saling menyerang/ kanibal.
Teknik Produksi Kepiting cangkang Lunak
Bibit
Dalam pemeliharaan kepiting lunak kondisi dan kualitas bibit sangat menentukan dalam keberhasilan budaidaya,Kepiting di tambak Mandiri Jaya berasal dari Panton Labu Nanggroe Aceh Darussalam, menurut hasil data yang diperoleh dari lapangan bahwa kepiting dari aceh sangat cocok untuk dilakukan pemoultingan dan kualitas kepiting nya sangat bagus. dari pengamatan yang didapatkan dari lapangan bahwa kepiting didapatkan dari alam dijual ke pengumpul untuk dikirim ke medan harga kepiting keras Rp. 29.000-, sampai Rp. 32.000,- per/kg.
Pengangkutan bibit dari Aceh mengunakan transportasi darat dengan jarak tempuh dari Aceh-Medan 4-5 jam yang mana kepiting dimasukan kedalam keranjang bambu
Metode Pengangkutan dan Penanganan Pengangkutan
Metode Pengangkutan kepiting mengunakan sistem kering yang mana kepiting dimasukan dalam keranjang yang terbuat dari bambu, selama dalam pengangkutan kepiting terlebih dahulu disiram dengan air supaya kepiting dapat bertahan lama dalam pengangkutan penyiraman dilakukan sebanyak 4 kali hal ini supaya kepiting tidak mengalami kematian.
Seleksi
Untuk mencegah tingkat kematian dalam pemeliharaan maka terlebih dahulu dilakukan seleksi kepiting, kepiting yang sudah tua atau sudah pernah bertelur tidak baik untuk dipemoultingkan, ukuran kepiting yang dipeliharan berukuran cangkang 10-15 cm, dengan berat 60-150 gram, ukuran tersebut sangat baik dan sangat cepat dalam proses moulting, kondisi organ tubuh lengkap tidak ada yang cacat dan terluka dari hasil pengamatan kepiting yang mengalami cacat dan luka tidak bisa moulting dan mengalami kematian dalam 1-4 hari pemeliharaan.dari hasil pengamatan dan data dari lapangan bahwa penilai jenis kepiting ada jenis, jantan,betina, dan kepiting banci yang sangat baik untuk diperlihara. untuk Bentuk kelamin juga harus diperhatikan, kepiting yang bentuk kelamin bulat,berwarna coklat tua tidak bisa mengalami moulting. hal tersebut sesuai dengan pendapat Kanna (2002).
Ciri-ciri Kepiting Bakau (Scylla seratta) yang baik
Jantan Betina
Berukuran cangkang 10-15 cm
Berat 60-150 gram
Berat 70-150 gram
Ukuran cangkang 10-15 cm
Organ tubuh lengkap
Alat kelamin lonjong
Cangkang berwarna keceklotan dan hijau
Organ tubuh lengkap
Bentuk kelamin Memanjang
Aktif bergerak
Aktif bergerak Berwarna kecoklatan dan hijau
Pematahan Capit dan kaki Kepiting bakau (Scyalla seratta)
pematahan/pemotongan kaki jalan dan capit kepiting, yang mana kaki jalan dan capit di patahkan bertujuan untuk menghindari kepiting keluar dari keranjang, saling memangsa dan merangsang pertumbuhan organ yang baru. Kondisi ini sesuai pendapat Syarifuddin dkk.,(2004) dalam husni (2006) yang menyatakan bahwa teknik pemeliharaan kepiting bakau dengan cara pematahan capit dan kaki jalan kecuali kaki renang bertujuan untuk menghindari kepiting saling memangsa dan keluar dari keranjang dan secara biologis dengan pematahan capit dan kaki jalan tersebut dapat merangsang kepiting lebih cepat untuk proses pertumbuhan atau ganti kulit.
Sebelum dilakukan pemotongan kaki terlebih dahulu kepiting disiram dngan air asin untuk mempermudah pelepasan pangkal capit dan pangkal kaki secara utuh dan sempurna tanpa merusak morfologi tubuh kepiting. Proses pematahan dilakukan secara manual menggunakan jarum dan gunting, pemotongan kaki dilakakukan pada ujung kaki jalan yang mana secara otomatis pangkal kaki jalan patah sendiri.
Di CV Mandiri Jaya ada dua teknik pemoultingan kepiting lunak yang mana kepiting hanya dipotong kaki jalan untuk capit dibiarkan hanya ujung capit yang dipotong supaya kepiting tidak bisa mengigit dan keluar dari kurungan metode ini di namakan metode Popey dikarenakan disaat moulting capit keliatan besar untuk harga kepiting ini lebih mahal dengan metode biasa dikarenakan setelah moulting kepiting ini mempunyai capit yang besar dan menarik sehingga lebih mahal dari teknik yang biasa.
Lama masa pemeliharaan kepiting cangkang lunak dengan metode pematahan capit 15-20 hari pada hari ke 6 kaki kepiting terbentuk terus tumbuh mengikuti perkembangan tubuhnya sehingga pada hari ke 15-25 sudah keluar individu baru yang berukuran besar tetapi kulitnya masih dalam keadaan lunak. Kepiting yang berukuran kecil dengan berat 70-80 gram sangat cepat mengalami moulting masa ganti kulit 15 hari. Untuk ukuran 80-50 masa pemeliharaan 20-30 hari Hal ini sesuai dengan pendapat Syaripuddin., dkk (2004) dalam Husni (2006) yang menyatakan bahwa secara biologis pematahan capit dan kaki jalan dapat merangsang organ tubuh kepiting untuk tumbuh kembali. Hal ini disebabkan setelah capit dan kaki jalan kepiting lepas, kepiting akan terangsang untuk memperbaiki fungsi morfologi tubuhnya dengan cara melakukan pergantian kulit sehingga akan menjadi kepiting cangkang lunak.
Penebaran
Setelah dilakukan pemotongan kaki dan capit kepiting disiram kembali dengan air asin untuk mencegah stress penebaran dilakukan pada pagi hari, setiap sekat dimasukan satu kepiting dengan jumlah sekat yang ada dikeranjang 140 sekat.
Pemberian pakan dan Jenis pakan
Jadwal Pemberian pakan kepiting dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul 15.00- 16.00 WIB pakan yang diberikan yaitu beliung sejenis siput air payau, sebelum diberikan pakan tersebut di cincang kecil-kecil lalu baru diberikan kekepiting satu persatu untuk satu bagian.
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dosis pemberian pakan Kepiting cangkang lunak berkisar 4 – 6 % dari biomasa dengan frekuensi pemberian satu kali dalam sehari. Hal ini sesuai dengan pendapat Cholik dkk. (2005) yang menyatakan bahwa sebaiknya pemberian pakan kepiting dilakukan pada sore hari atau menjelang malam karena kepiting bakau aktif mencari makan pada saat matahari terbenam. Cara pemberian pakan dapat di lihat pada Gambar 17.
Di tambak Mandiri jaya pemberian pakan tidak teratur pemberian pakan di dilakukan 1 kali sehari, hal ini berbeda yang dikemukan oleh ada yang di ambil dari study literatur bahwa Pemberian pakan yang teratur sangat disukai oleh kepiting,Hal tersebut sesuai dengan pendapat Departemen Kelautan dan Perikanan (2003) yang menyatakan bahwa pemberian pakan harus lebih diperhatikan dengan dosis antara 5 -15% dari berat kepiting yang dipelihara dan pakan yang disukai oleh kepiting yaitu ikan dan jenis siput atau dikenal dilapangan beliung.
Pengkontrolan kualitas air
Dalam pemeriharan kepiting bakau pengantian air sangat diperlukan ini memegang penting dalam keberhasilan budidaya kepiting. Pengelolaan kualitas air sehingga tetap terjaga dan stabil selama masa pemeliharaan dilakukan pergantian air sebanyak 50- 70 % pengantian air di Cv Mandiri Jaya pada saat terjadi pasang surut dan kondisi air yang tidak bagus lagi hal ini ditandai dengan keruhnya dan terjadi banyak mati.
Selama melaksakan praktek pergantian air dilakukan secara bertahap pada pagi dan sore hari ini dikarenakan proses pergantian air harus menunggu air laut pasang. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari sebanyak dua kali pada pagi dan pada sore hari. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, pH dan salinitas.
Dari hasil data yang didapatkan pada kualitas air di mandiri jaya terjadi perbedaan kisaran parameter kualitas air antara pagi dan sore hari kisaran salinitas optimal air tambak adalah 24 – 30 ppt pada sore hari 25 – 32 ppt dan pH air tambak berkisar antara 4 – 6 sedangkan suhu mencapai 28 – 32 oC dari data primer yang diperoleh bahwa yang sangat berpegaruh adalah pH dan salinitas bila terjadi pH rendah maka proses moulting akan lama hal ini di tandai oleh dinginnya air dan maka langkah yang diambil dilapangan dilakukan pemupukan dengan kapur dolomite.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kasry (1996) yang menyatakan bahwa kualitas air dan keberadaan ikan atau hewan liar didalam tambak adalah merupakan faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan setiap usaha budidaya ditambak.
Pertumbuhan Dengan Metode Pematahan Capit
Dari hasil pengamatan bahwa kepiting yang berukuran keci berat antara 70-80 gram sangat cepat melakukan pengantian kulit, Selama masa pemeliharaan berlangsung dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling berat, panjang karapas, lebar karapas pada awal tebar dan pada akhir pemeliharaan.hasil uji coba dilapangan untuk pengamatan satu keranjang hasil sampel 9 kg dengan jumlah 140 ekor, bahwa pertumbuhan masing-masing kepiting meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Syaripuddin dkk., (2004) dalam husni (2006) yang mengatakan bahwa pertambahan berat yang dicapai setelah moulting 20-25% dari berat awal dengan berat rata-rata awal penebaran berkisar 80-100 g/ekor dalam masa pemeliharaan 15-20 hari.dapat dilihat pada gambar 18,19,20,21,22,23,24,25
dibawah ini.
Pada tahap awal pemeliharan yang mana kepiting terlebih dahulu diseleksi berat, dan ukuran karapas,untuk ukuran berat 70-80 sangat baik untuk dimoultingkan dikarenankan kepiting ini sangat cepat mengalami ganti kulit (moulting) dan harga dipasaran sangat mahal karena ukuran yang sedang dan menarik, masa pemeliharan untuk kepiting ini antara 15-25 hari pemeliharaan yang mana ditandai munculnya organ baru tiap hari organ tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga perlu pergontrolan setiap hari untuk mencegah mengeras kembali yang sudah ganti kulit,setelah pemeliharaan 15-25 hari kepiting dilakukan pemanenan secara bertahap dan penanganan pertama dilakukan perendaman dengan air tawar untuk mencegah mengerasnya kembali baru kemudian kepiting dimasukan kedalam mesin pendingin agar kepiting dapat dipertahankan kesegarannya untuk dipasarkan dalam kondisi beku dan basah/lunak.
Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan pada kondisi cuaca hujan pada kondisi ini kualitas khususnya pH, salinitas, suhu menurun jadi perlu dilakukan pengapuran, pengapuran mengunakan kapur pertanian atau kaput Dholomit,
Fungsi untuk pengapuran untuk menaikan pH tanah asam sampai dengan pH yang dikehendaki ialah dengan pengolahan dan pengeringan tanah yang baik disertai dengan pengapuran secara merata. Hal ini diperkuat oleh Haliman dan Adijaya (2003) yang menyatakan bahwa jenis-jenis kapur yang digunakan untuk tambak pemeliharaan yaitu kapur pertanian (CaCO3), Kapur mati (Ca(OH)2 ), dan Dolomit (CaMg(CO)3) yang berfungsi meningkatkan kapasitas penyangga dan air dan menaikan pH tanah, pengapuran dilakukan dengan cara ditebarkan yang mana kapur dicapur dengan air supanya tidak dihepas oleh angin.
Hama dan Penyakit
Selama melaksanakan praktek hama dan penyakit yang menyerang kepiting lunak adalah burung dan penyakit putih, dari data yang diperoleh bahwa penyakit ini disebabkan oleh buruknya kualitas air di tambak untuk pencegahan dilakukan pengantian air, serangan penyakit ini ditandai berwarna putih didalam carapas kepiting serangan penyakit ini dapat menyebabkan kematian hasil data yang diperoleh bawah tingkat kematian yang disebakan penyakit ini sampai 50 %, penyakit ini bisa menular pada kepiting yang lain.dapat dilihat pada gambar 26 dan 27 dibawah ini:
Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan secara bertahap pada umur pemeliharaan kepiting sudah mencapai 15 – 20 hari kepiting sudah mengalami moulting satu persatu .untuk kepiting dengan metoda pematahan capit dan kaki jalan sangat cepat dalam proses pemoultingan. Pemanenan dilakukan setelah kepiting ganti kulit (moulting) proses pemanenan diawali dengan pengukuran berat akhir dan pengukuran lebar dan panjang karapas setelah kepiting ganti kulit harus segera diambil dan direndam air tawar selama 25 menit hal ini dilakukan untuk menghindari kepiting akan keras kembali dan setelah itu kepiting harus segera di bekukan atau dibungkus kedalam plastik pembungkus untuk dipasarkan.
Teknik Pemanenan dilakukan dengan cara selektif dimana kepiting yang telah melepaskan kulit harus segera diambil dan dimasukkan kedalam ember yang telah diisi air. Waktu pengontrolan pada saat panen dilakukan setiap pukul 06.00 – 11.00,– 16.00, 22.00 WIB. Kepiting akan segera ganti kulit apabila suhu, salinitas berubah dari tinggi kerendah atau sebaliknya dan juga dipengaruhi oleh faktor makanan yang mencukupi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Iriani (1989) dalam Mardjono dkk (1992) yang menyatakan bahwa pada saat kepiting melakukan pergantian kulit (moulting) dipengaruhi oleh faktor luar yaitu suhu, salinitas dan makanan. Selain itu faktor dalam juga ikut mempengaruhi pergantian kulit pada kepiting. Penen Pada saat proses Ganti kulit (moulting) kepiting tidak boleh dipegang atau diangkat dulu karena pada saat itu kepiting membutuhkan tenaga dan gerakan yang cukup kuat sehingga kondisi kepiting masih dalam keadaan lemah. pengontrolan harus segera ditingkatkan karena kepiting yang telah melepaskan cangkangnya harus segera diangkat karena apabila terlambat mengangkatnya dalam waktu diatas 4-6 jam maka kepiting tersebut akan keras atau utuh kembali dan apabila itu terjadi maka kepiting akan dengan mudah keluar dari sekat karena organ morfologinya sudah utuh atau normal kembali. Setelah dilakukan pemanenan kepiting disimpan didalam kotak yang dibuat dari kayu supanya kepiting dapat bertahan dalam 1-2 hari.
Hal tersebut sesuai dengan Pendapat Departemen Kelautan dan Perikanan (2003) Molting atau ganti kulit sebagaimana hewan jenis crustacea, maka kepiting juga mempunyai sifat seperti crustacea yang lain, yaitu molting atau ganti kulit. Setiap terjadi ganti kulit, kepiting akan mengalami pertumbuhan besar beratnya. Selama proses ganti kulit, kepiting memerlukan energi dan gerakan yang cukup kuat, maka bagi kepiting dewasa yang mengalami pergantian kulit perlu tempat untuk proses yang sesuai dan terhindar daru ganguan.
Penanganan pasca panen
Setelah dilakukan pemanenan maka kepiting dimasukan kedalam air tawar selama 25-30 menit supaya kepiting tidak kembali mengeras setelah dilakukan perendaman maka kepiting dimasukan kedalam kotak yang terbuat dari kayu supaya kepiting dapat bertahan lama 1-2 hari lalu baru dilakukan pembungkusan dan di dinginkan untuk kepiting yang permintaan pasar lunak basah, untuk yang permintaan pasar yang beku maka kepiting dibekukan selama 1-2 hari baru dilakukan pengepakn didalam sterofoam yang kemudian dipasar kan dimedan dan luar negeri.
Selain dilakukan pemoultingan di tambak mandiri jaya melakukan pengambilan dan pemamfaatan kaki jalan kepiting, untuk capit di ambil isi daging yang didalamnya sebelum dikeluarkan isi capit terlebih dahulu dilakukan perebusan sampai capit berwarna merah sehingga mudah mengeluarkan isi dalamya, harga jual untuk capit yang sudah diambil isi capitnya dipasarkan Rp.40.000- Rp.45.000, untuk capit yang belum dikeluarkan isi capit dijual dengan harga Rp.13.000, dan untuk kaki jalan yang sudah diambil kaki jalanya dipasarkan Rp.20.000-Rp 25.000 untuk kaki jalan yang masih utuh dijual Rp 1.500.
Pemasaran
Untuk pemasaran kepiting cangkang lunak ini sangat luas pemasaran didalam negeri saja belum dapat dipenuhi pemasaran dalam negeri kepitng ini dipasarkan diwilayah Medan, Jakarta, Surabaya dan Bandung harga untuk pemasaran dalam negeri Rp. 60.000, sampai dengan Rp 65.000-,untuk permintaan luar negeri kepiting sebelumnya ditampung dipabrik (coll storage) di Kawasan Industri Medan (KIM) setelah memenuhi syarat ekspor baru dikirim dalam kontainer permintaan pasar luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia Harga nya pun lebih tinggi dibanding kepiting biasa karena dari komoditas ini adalah seluruh organ tubuhnya lunak sehingga dapat dimakan secara keseluruhan tanpa harus susah payah memisahkan antara daging dan cangkangnya.
Analisa Finansial
Analisa finansial yang dihitung pada produksi kepiting bakau cangkang lunak ini adalah sebagi berikut:
a. Perkiraan-perkiraan perhitungan
dua bulan produksi kepiting lunak terdiri dari 2 siklus. Pendapatan yang diperoleh dari hasil panen kepiting lunak dengan metoda pematahan capit, kaki jalan dan pemamfaatan kaki jalan dan capit kepiting secara keseluruhan jumlah kepiting lunak 69.000 ekor dengan SR 80 %. jumlah per kg kepiting pada saat panen adalah 11 ekor. Harga jual kepiting lunak Rp. 65.000/kg, harga capit Rp.45.000/kg dan isi kaki jalan Rp.13.000/kg. Dalam 1000 kg kepiting utuh terdapat 200 kg capit (20 %), 100 kg (10%) kaki jalan dan 700 kg (70%) kepiting tanpa kaki.
Dengan rumus:
Berat akhir = populasi akhir x per/kg
Harga jual lunak = 5.018.2 x 70% x Rp.65.000 = Rp.228.328.100
Harga jual capit = 5.018.2 x 20% x Rp.45.000 = Rp.45.163.800
Harga kaki jalan = 5.018.2 x 10% x Rp.13.000 =Rp. 6.523.660
Pendapatan persiklus =harga jual + harga capit+isi kaki jalan
Rp.228.328.100 + Rp. 45.163.800 + Rp. 6.523.600 = Rp 280.015.560 siklus
Rp. 280.015.560 x 10 /tahun = Rp. 2.800.155.600,-
b. Biaya Investasi
Biaya untuk membuat yang diperlukan untuk mendirikan satu unit usaha pembesaran kepiting lunak di Tambak Mandiri jaya sebesar Rp. 14.570.000 dengan nilai penyusutan Rp. 3.504.714-. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran .
c. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh tingkat operasi pada waktu tertentu. Biaya tetap per tahun untuk usaha ini adalah sebesar Rp 9.804.714,-. Untuk lebih jelasnya mengenai rincian biaya tetap dapat dilihat pada Lampiran .
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi tergantung dari jumlah produk yang di hasilkan. Total biaya variabel per tahunnya sebesar Rp 1.451.200.000-. Untuk lebih jelas mengenai rincian biaya variabel yang dibutuhkan untuk usaha ini dapat dilihat pada Lampiran .
5.9.1 Analisa Laba/Rugi
Analisa laba/rugi usaha pembesaran kepiting cangkang lunak ini diperoleh dari pengurangan jumlah pendapatan dengan total biaya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
Laba/rugi = Pendapatan/tahun – Total Biaya
= Rp. 2.800.155.600, – Rp. 1.626.034.000
= Rp.1.174.121.600
Dari perhitungan laba rugi diperoleh keuntungan per tahunnya sebesar Rp.1.174.121.600, jadi untuk persiklus pemeliharaan Rp.117.412.160
5.9.2 Analisa Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Dalam mengananalisa B/C Ratio suatu usaha maka perlu diketahui biaya tetap, biaya operasional dan investasi. Analisa ini diambil untuk mengetahui perbandingan hasil total penjualan yang diperoleh terhadap jumlah biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan menguntungkan jika Benefit Cost Ratio > 1. Maka berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
B/C Ratio =
B/C Ratio = = 1,72 > 1 (layak)`
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai B/C Ratio pada produksi kepiting cangkang lunak tersebut menguntungkan atau layak dengan besar nilai B/C Ratio yang diperoleh yaitu 1,72 artinya bahwa dari setiap Rp. 1,- biaya produksi yang dikeluarkan akan diperoleh hasil Rp. 0,32,- Menurut Umar (2003) untuk B/C Ratio > 1 usulan proyek dapat diterima, B/C Ratio 1. Karena biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan kepiting cangkang lunak lebih kecil dibandingkan dengan hasil penjualan larva.
5.9.3 Analisa Break Even Point (BEP)
Perhitungan Break Even Point sangat penting karena keunggulannya yaitu dapat memperkirakan penjualan atau kapasitas. Untuk menghitung BEP kita harus mengetahui biaya variabel per unit. Harga perunit – biaya variabel perunit
BEP (unit) =
=
= 107.774 kg.
BEP (Rp) =
=
= Rp. 9.804.714
Dengan BEP yang didapat per unit artnya pada tingkat penjualan kepiting cangkang lunak sebanyak 107.774 kg atau tingkat pendapatan BEP sebesar Rp. 9.804.714 usaha pembesaran kepiting cangkang lunak tidak akan memperoleh keuntungan maupun kerugian atau mencapai titik impas.
5.9.3 Analisa Payback Period
Analisa Payback Periode adalah suatu periode yang menunjukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam usaha tersebut dapat kembali. semakin pendek waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi maka rencana investasi semakin menguntungkan atau semakin kecil waktu periode pengembalian maka usaha tersebut semakin baik. Berdasarkan penghitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Keuntungan : Rp. .1.174.121.600.-
Depresiasi : Rp. . 3.504.714.-
Rp. 1.177.626.314
PP =
PP = 0,12 Tahun
Payback Period yang didapat adalah 0,12 tahun, artinya modal yang dikeluarkan untuk usaha pembesaran kepiting cangkang lunak ini dapat kembali dalam jangka waktu 0,12 tahun atau bulan 24 hari. Cepatnya jangka waktu pengembalian investasi ini dikarenakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk investasi tidak telalu tinggi.
sumber : http://thunnus918.wordpress.com
Minggu, 27 Maret 2011
Ya Allah, Kenalkan Aku dengan Diriku
Ya Allah, Kenalkan Aku dengan Diriku
Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah; bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya.
Setiap bertambah amal-amal shalih yang dilakukannya, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam menjalankan perintah Allah.
Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah ambisi-ambisi kedunia annya. Ketika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya pada sesama.
Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatannya pada manusia dan semakin rendah hati pada mereka.
Sebaliknya, ciri-ciri kecelakaan seseorang adalah: Jika bertambah ilmu pengetahuannya, bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Bila semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya semakin bertambah pula kesombongannya. (Ibnul Qayyim, Al Fawaid)
Saudaraku,
Suasana apa yang terekam dalam jiwa kita saat membaca kalimat-kalimat di atas? Apakah kita berada dalam daftar orang-orang yang berbahagia dan menang? Atau, celaka?
Semoga Allah SWT membimbing hati dan langkah kita untuk tetap memiliki karakter orang-orang yang berbahagia dan menang.
Semoga Allah menjauhkan hati dan langkah kita dari karakter orang-orang yang terpedaya oleh ilmu, amal dan kemampuannya. Amiin.
Saudaraku,
Di antara manfaat lain yang bisa kita petik dari petuah Ibnul Qayyim itu adalah, kedalaman ilmu-nya tentang lintasan dan perasaan-perasaan jiwa.
Ibnul Qayyim yang banyak berguru pada Imam Ibnu Taimiyyah itu, berhasil mengenali karakter jiwa kemanusiaannya, sampai ia pun kemudian banyak mengeluarkan nasihat-nasihat yang maknanya sangat dalam dan menyentuh tentang jiwa.
Saudaraku,
Mengenali diri memang penting. “Man arafa nafsahu, arofa Rabbahu,” orang yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya. Begitu kata Ali radhiallahu anhu.
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk lebih banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri, ketimbang bercermin dan mengevaluasi orang lain.
Orang yang sibuk oleh aib dan kekurangannya, kata Rasulullah lebih beruntung, ketimbang orang yang sibuk dengan kekurangan orang lain.
Dan memang, manfaat menjalani nasihat Rasulullah ini adalah seperti dikatakan oleh Ibnul Qayyim, “Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri dari pada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain.”
Saudaraku, genggam erat-erat tali keimanan kita,
Kenalilah diri. Pahami kebiasaannya. Rasakan setiap getarannya. Lalu berhati-hati dan kontrollah kemauan dan kecenderungannya. Waspadai kekurangannya dan manfaatkan kelebihannya. Berdoalah pada Allah agar Ia menyingkapkan ilmu-Nya tentang diri kita. Sebagaimana senandung do’a yang dilantunkan Yusuf bin Asbath, murid Sofyan Ats Tsauri, “Allahumma arrifnii nafsii….”
Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah; bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya.
Setiap bertambah amal-amal shalih yang dilakukannya, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam menjalankan perintah Allah.
Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah ambisi-ambisi kedunia annya. Ketika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya pada sesama.
Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatannya pada manusia dan semakin rendah hati pada mereka.
Sebaliknya, ciri-ciri kecelakaan seseorang adalah: Jika bertambah ilmu pengetahuannya, bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Bila semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya semakin bertambah pula kesombongannya. (Ibnul Qayyim, Al Fawaid)
Saudaraku,
Suasana apa yang terekam dalam jiwa kita saat membaca kalimat-kalimat di atas? Apakah kita berada dalam daftar orang-orang yang berbahagia dan menang? Atau, celaka?
Semoga Allah SWT membimbing hati dan langkah kita untuk tetap memiliki karakter orang-orang yang berbahagia dan menang.
Semoga Allah menjauhkan hati dan langkah kita dari karakter orang-orang yang terpedaya oleh ilmu, amal dan kemampuannya. Amiin.
Saudaraku,
Di antara manfaat lain yang bisa kita petik dari petuah Ibnul Qayyim itu adalah, kedalaman ilmu-nya tentang lintasan dan perasaan-perasaan jiwa.
Ibnul Qayyim yang banyak berguru pada Imam Ibnu Taimiyyah itu, berhasil mengenali karakter jiwa kemanusiaannya, sampai ia pun kemudian banyak mengeluarkan nasihat-nasihat yang maknanya sangat dalam dan menyentuh tentang jiwa.
Saudaraku,
Mengenali diri memang penting. “Man arafa nafsahu, arofa Rabbahu,” orang yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya. Begitu kata Ali radhiallahu anhu.
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk lebih banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri, ketimbang bercermin dan mengevaluasi orang lain.
Orang yang sibuk oleh aib dan kekurangannya, kata Rasulullah lebih beruntung, ketimbang orang yang sibuk dengan kekurangan orang lain.
Dan memang, manfaat menjalani nasihat Rasulullah ini adalah seperti dikatakan oleh Ibnul Qayyim, “Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri dari pada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain.”
Saudaraku, genggam erat-erat tali keimanan kita,
Kenalilah diri. Pahami kebiasaannya. Rasakan setiap getarannya. Lalu berhati-hati dan kontrollah kemauan dan kecenderungannya. Waspadai kekurangannya dan manfaatkan kelebihannya. Berdoalah pada Allah agar Ia menyingkapkan ilmu-Nya tentang diri kita. Sebagaimana senandung do’a yang dilantunkan Yusuf bin Asbath, murid Sofyan Ats Tsauri, “Allahumma arrifnii nafsii….”
Selasa, 22 Maret 2011
LSP Telematika
Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika
KEUNTUNGAN SERTIFIKASI DI LSP-TELEMATIKA
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri.
Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.
Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya. Keunggulan Uji Kompetensi LSP Telematika :
Persaingan kompetensi sumber daya manusia di era globalisasi semakin tajam menyebabkan perlunya peningkatan kemampuan sumber daya manusia setempat yang diakui memiliki kompetensi di bidangnya masing masing untuk menghindari marginalisasi tenaga kerja lokal.
Mengantisipasi hal tersebut maka hadirnya Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika membawa angin segar bagi SDM yang bekerja di bidang telekomunikasi, multimedia dan informatika (telematika) untuk dapat memiliki sertifikat kompetensi dalam profesinya.
Pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang Telematika.
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri.
Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.
Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya. Keunggulan Uji Kompetensi LSP Telematika :
- Metode ujian in aplication
- Sistem penilaian Output Based Oriented
- Penilaian hasil tes instan dan otomatis
- Dapat disajikan dalam multi bahasa
- Pemberian soal secara acak
- Soal ujian terenkripsi
- Laporan hasil ujian secara rinci
- Integritas ujian terjaga
Senin, 21 Maret 2011
PLM (Payload Management)
Pada operasi pertambangan, perspektif dari grup production adalah bagaimana menghasilkan sebanyak-banyaknya muatan/over burden yang diangkut. Sedangkan dari grup maintenance memiliki kepentingan untuk meminimalisir kerusakan.
Memaksimalkan produksi sering kali dilakukan dengan mengoperasikan truck hingga diluar batas kemampuan yang diijinkan. Akibatnya akan mengurangi major component life yang selajutnya bisa mengganggu ketersediaan (availability) truck sehingga mengurangi produksi secara keseluruhan.
Namun, jika hanya mengutamakan reliability truck sehingga mengoperasikan truck dengan sangat konservatif, maka produksi menjadi tidak optimal.Kedua kondisi tersebut adalah kontra produktif, karena menghasilkan cost per tone (cpt) yang tinggi.
Kedua kepentingan yang saling bersebarangan akan sulit ditemukan sehingga perlu adanya payload management. Yaitu memberikan kondisi optimum untuk produksi dan maintenance. Caterpillar memberikan panduan berdasarkan study statistik yang merka lakukan untuk mendapatkan kondisi optimal, yaitu 10/10/20 Payload Rule.
Manfaat yang akan didapat dengan menjalankan payload management antara lain :
- Penghematan biaya operasi dari umur komponen yang lebih panjang
- Peningkatan produktivitas dengan adanya kenaikan rata-2 kecepatan sehingga mengurangi cycle time
- Memperpanjang umur komponen terutama frame, final drive, wheel bearing, tyre, hoist cylinder, dump body.
- Safety operation.
Grafik diatas menunjukkan hubungan pengaruh payload terhadap umur komponen yang kondisi optimum bisa tercapai dengan payload rule.
Sebagai measurement, terdapat management limit untuk payload tersebut yang disebut dengan payload index yang harus selalu dimonitor perubahannya.
Improvement yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimal antara lain :
- Memperbaiki loading & hauling operator technique sesuai dengan prosedur operasional yang benar
- Memperbaiki kondisi ground floor area loading.
Minggu, 20 Maret 2011
Jigsaw 360 Mine Management System

Best selling world wide Mine Management Solution

Jigsaw360 is the world's best selling Mine Management System. It fully automates your truck dispatching for maximum truck and loader efficiency. Decrease loader hang time and truck queuing time thereby increasing productivity. Jigsaw is installed at more than 40 mine sites world-wide.

Jigsaw360 is the world's best selling Mine Management System. It fully automates your truck dispatching for maximum truck and loader efficiency. Decrease loader hang time and truck queuing time thereby increasing productivity. Jigsaw is installed at more than 40 mine sites world-wide.
On-Board Display and Computer


Each truck and loader has an on-board computer and touch screen monitor though which the system communicates with the operator.

Jigsaw360 can generate real-time management reports and dashboards (right). Identify and fix problems when they happen.
Track production statistics in real-time - payloads, haul distances, grades (EFH) and more.
Dispatch Center

This is a typical Jigsaw360 dispatch center. From this station an operator can monitor all of the heavy equipment in the mine.

This is a typical Jigsaw360 dispatch center. From this station an operator can monitor all of the heavy equipment in the mine.
High Precision
In addition to it's premier Jigsaw360 product, Leica Geosystems also has a full line of high precision equipment for blast drill, bulldozers, loaders and draglines. For example, with precision drilling you'll never blast away good material.
- A Blast Hole Navigation - System for Drills
- Navigation, Optimization & Production Monitoring for Track & Wheel Dozers
- High Precision GPS Navigation for Loading Tools
In addition to it's premier Jigsaw360 product, Leica Geosystems also has a full line of high precision equipment for blast drill, bulldozers, loaders and draglines. For example, with precision drilling you'll never blast away good material.
Sumber : www.SatNetCom.com
VIMS
Di industri pertambangan kita banyak menggunakan alat-alat berat. Pihak operation dan maintenace butuh data mengenai performance alat berat untuk analisis dan planning. Data tersebut bisa berupa engine hours, temperature readings, engine rpm, hydraulic pressures, ground speed, filter status dan sebagainya. Dengan VIMS kita bisa mendapatkan data tersebut.
VIMS adalah sensor elektronik dan sistem monitor untuk alat berat yang diproduksi oleh Caterpillar. Caterpillar VIMS Sistem mengumpulkan dan mengirimkan data mesin dan mengubahnya menjadi informasi yang berharga digunakan untuk melacak produktivitas, performa mesin, layanan penjadwalan, tren, diagnostik dan pemantauan kondisi peralatan.
Sistem VIMS terdiri dari dua sistem :
http://tambangunsri.blogspot.com
![]() |
![]() |
- VIMS On-board System - Sistem Hardware untuk mengambil data mesin, memberikan feedback ke operator dan menyediadakan data mesin untuk didownload.
- VIMS Off-board System - Solusi sistem software, sistem ini membantu anda menggali informasi, mendapatkan data aktual yang berguna bagi maintenance, opeartion, dan manajemen dalam menganalisa dan mengambil keputusan.
- Monitor kondisi dan kesehatan mesin
- Melacak penggunaan alat
- Mengoptimalkan siklus produksi
- Maximize equipment uptime
- Mengurangi cost per ton
http://tambangunsri.blogspot.com
VHMS
Vehicle Health Monitoring System (VHMS) Komatsu mempunyai dua fungsi untuk advanced diagnostic untuk menurunkan biaya operasi. Yang pertama adalah monitoring yang me-maintain kondisi operasi melalui preventive maintenance dan repair sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. Hal ini berfungsi sama seperti “general practitioner”. Fungsi yang kedua adalah sebagai manajemen operasi yang berfungsi sama seperti “general hospital”, di mana data yang tersimpan pada peralatan dan system-sistemnya digunakan untuk meningkatkan availability alat, produktifitas dan usia komponen. Teknologi data-supported milik VHMS Komatsu memberikan penjadwalan yang optimum untuk overhaul komponen sehingga dapat secara drastic menurunkan biaya perbaikan, downtime dan resiko kerusakan.
VHMS didesain untuk digunakan pada HD465-class dump truck dan di atasnya, WA600-class wheel loader dan di atasnya, , D375-class bulldozer dan di atasnya, juga pada PC1250-class hydraulic excavator dan di atasnya untuk utilisasi tinggi pada operasi-operasi tambang di dunia.
“General Practitioner” VHMS Data Analysis oleh Distributor
VHMS menimpan informasi menjadi enam kategori yang antara lain: Event History, Snap Shot Data Logger, Trends, Component Load Map, Operation Histogram dan Payload Meter Data. Dengan mengintegrasikan sejumlah sensor pada peralatan, VHMS memonitor health statistic utnuk sekitar 30 item untuk menghasilkan trend dan menyimpan total 600 record event history. Informasi-informasi tersebut dapat diakses melalui personal computer atau komunikasi satelit sehingga dapat membantu service personnel untuk dengan cepat me-review history di waktu yang lalu dan potential problem untuk membantu proses troubleshooting dan pelaksanaan jadwal perbaikan.
“General Hospital” WebCARE Machine Management
Didesain untuk analisis kopmprehensif terhadap machine health condition dan utilization severity, WebCARE adalah Website database yang menyimpan data VHMS dan diagnostic termonitor serta juga hasil Oil & Wear analysis. Akses database tersedia untuk divisi-divisi Komatsu untuk memberikan technical support kepada distributor juga diberikan kepada distributor yang ter-register untuk penggunaan mereka sendiri. Cara terbaik dalam penggunaan peralatan agar berusia tinggi dengan biaya operasi yang rendah adalah lebih proaktif sebelum breakdown terjadi.
WebCARE secara proaktif dan periodic menghasilkan laporan dan grafik yang sangat berguna dan mengirimkannya melalui email untuk membantu distributor. Ersebih lagi, supervisor dan manager di job site dapat lebih mudah memantau utilisasi alat dan performanya untuk mencapai biaya operasi alat per ton terrendah.
Source: http://www.komatsu.com/ce/support/v06114/index.html
Sumber :http://id.electric-trainer.com
Minggu, 06 Maret 2011
My History
Tahun 1990, Kec. Marang Kayu, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Di desa ini lah saya dilahirkan. selang tiga tahun berjalannya waktu, saya berpindah tempat tinggal dengan nama Kota Tepian julukannya, itulah dia ibu kota Kalimantan Timur yaitu Samarinda.
dikota inilah saya dibesarkan hingga sampai saat ini...Alhamdulillah...
Mungkin saya tidak bisa banyak bercerita tentang semua perjalanan hidup saya, mungkin rekan-rekan sekalian bisa menanyakan saja langsung tentang saya dan saya akan sangat merespon pertanyaan kalian. Saya berharap semoga blog yang saya posting bisa bermanfaat buat rekan-rekan sekalian.
Trims :)
Di desa ini lah saya dilahirkan. selang tiga tahun berjalannya waktu, saya berpindah tempat tinggal dengan nama Kota Tepian julukannya, itulah dia ibu kota Kalimantan Timur yaitu Samarinda.
dikota inilah saya dibesarkan hingga sampai saat ini...Alhamdulillah...
Mungkin saya tidak bisa banyak bercerita tentang semua perjalanan hidup saya, mungkin rekan-rekan sekalian bisa menanyakan saja langsung tentang saya dan saya akan sangat merespon pertanyaan kalian. Saya berharap semoga blog yang saya posting bisa bermanfaat buat rekan-rekan sekalian.
Trims :)
Langganan:
Komentar (Atom)




